Staycation Bersama Keluarga: 7 Hotel Seru untuk Anak-Anak di Indonesia

7 Hewan Peliharaan Asli Indonesia yang Cocok Dipelihara di Rumah

Read Time:6 Minute, 33 Second

Hewan peliharaan asli indonesia sering dianggap ketinggalan zaman dibanding kucing atau anjing ras impor. Padahal, banyak spesies lokal yang unik, ramah, mudah dirawat, dan sangat cocok dipelihara di rumah.

Oleh karena itu, memilih hewan asli Indonesia bukan hanya soal gaya — ini adalah bentuk dukungan terhadap keanekaragaman hayati dan pelestarian spesies lokal.

Faktanya, menurut KLHK (2023), lebih dari 40 spesies hewan endemik Indonesia terancam punah karena hilang habitat dan minimnya perhatian publik. Dengan memelihara hewan lokal secara bertanggung jawab, kita bisa membantu menjaga eksistensi mereka.

Selain itu, hewan lokal lebih cepat beradaptasi dengan iklim tropis. Akibatnya, mereka lebih sehat dan tidak mudah stres. Bahkan, makanannya juga mudah ditemukan di pasar tradisional.

Tentu saja, memelihara hewan lokal juga lebih hemat biaya. Anda tidak perlu beli pakan mahal atau alat khusus. Bahkan, banyak yang bisa diberi makan dengan sisa makanan rumah.

Sebaliknya, hewan impor sering membutuhkan perawatan ekstra karena tidak terbiasa dengan cuaca panas dan lembap.

Artikel ini akan mengenalkan 7 hewan peliharaan asli Indonesia yang:

  • Ramah dan mudah beradaptasi
  • Cocok untuk keluarga dan anak-anak
  • Tidak butuh perawatan rumit
  • Legal dan aman dipelihara


Kenapa Pilih Hewan Peliharaan Asli Indonesia?

Beberapa alasan kuat memilih hewan lokal:

  • Lebih beradaptasi dengan iklim tropis → tidak mudah stres atau sakit
  • Makanan mudah ditemukan → tidak perlu impor pakan khusus
  • Ramah lingkungan → tidak mengganggu ekosistem
  • Mendukung konservasi → mencegah spesies lokal punah
  • Unik dan jarang dimiliki tetangga → jadi obrolan menarik

Tentu saja, hewan lokal punya keunggulan lain. Misalnya, imunitasnya lebih kuat karena lahir dan tumbuh di lingkungan alami Indonesia.

Selain itu, banyak hewan lokal yang bisa menjadi media edukasi bagi anak-anak. Mereka belajar tentang tanggung jawab, alam, dan budaya.

Sebenarnya, memilih hewan lokal juga bentuk cinta terhadap produk dalam negeri. Padahal, selama ini kita terlalu fokus pada yang “impor”.


Kriteria Hewan yang Cocok Dipelihara di Rumah

Sebelum memilih, pastikan hewan tersebut memenuhi kriteria:

  • Tidak dilindungi secara hukum (cek daftar BKSDA)
  • Ramah dan tidak agresif
  • Tidak butuh ruang besar
  • Mudah dirawat & bersih
  • Cocok untuk anak-anak
  • Tidak berisik atau bau menyengat

Tidak semua hewan lokal boleh dipelihara. Misalnya, elang atau burung cenderawasih dilindungi. Jadi, Anda harus pastikan sumbernya legal.

Dengan demikian, pemeliharaan hewan lokal jadi lebih bertanggung jawab.

Selain itu, Anda harus memilih hewan yang sesuai dengan gaya hidup keluarga. Misalnya, jika Anda sibuk, pilih hewan yang mandiri seperti kucing kampung atau ikan cupang.

Sebaliknya, jika Anda punya waktu luang, landak mini atau tupai bisa jadi pilihan seru.


7 Jenis Hewan Peliharaan Asli Indonesia yang Ramah & Unik

1. Kura-Kura Trotois (Kura-Kura Darat Lokal)

  • Asal: Pulau Sunda Kecil, Jawa, Bali
  • Keunikan: Ukuran kecil, lambat, tenang
  • Perawatan: Makan sayuran segar, butuh sinar matahari pagi
  • Kebutuhan: Kandang kering + area berjemur
  • Cocok untuk: Anak-anak, lansia, pemula

Anda bisa membeli kura-kura dari peternakan resmi. Selain itu, perawatannya sangat sederhana. Anda hanya perlu membersihkan kandang seminggu sekali dan memberinya daun sawi atau wortel.

Padahal, banyak orang salah kaprah dengan menaruhnya di akuarium — padahal kura-kura darat butuh lingkungan kering.

Terlebih lagi, kura-kura bisa hidup hingga 20 tahun. Akhirnya, mereka jadi teman setia sepanjang masa.


2. Burung Kenari Lokal (Kenari Jawa / Cendet)

  • Asal: Jawa, Sumatera
  • Keunikan: Suara merdu, bisa diajari berkicau
  • Perawatan: Kandang bersih, pakan biji-bijian, buah segar
  • Cocok untuk: Pecinta burung, keluarga, lansia

Anda bisa melatih burung ini dengan memutarkan rekaman suara alam setiap pagi. Terlebih lagi, suaranya bisa menenangkan suasana rumah.

Sebenarnya, burung lokal seperti cendet lebih mudah beradaptasi daripada burung impor. Mereka juga lebih tahan terhadap penyakit.

Tidak hanya itu, Anda bisa mengajak anak-anak belajar merawatnya. Mereka akan lebih dekat dengan alam.


3. Ikan Cupang Hias (Betta splendens)

  • Asal: Kalimantan, Sumatera, Jawa
  • Keunikan: Warna mencolok, gerakan anggun
  • Perawatan: Ganti air 2x seminggu, makan pelet atau jentik nyamuk
  • Kebutuhan: Akuarium kecil (5–10 liter), tanaman air
  • Cocok untuk: Anak-anak, pemula, penghobi akuarium

Anda tidak perlu akuarium besar. Cukup toples kaca dengan tanaman kecil, dan ikan cupang bisa hidup sehat. Bahkan, banyak anak-anak yang senang mengamati pergerakannya.

Tentu saja, jangan lupa beri makanan bergizi dan hindari air keran langsung.

Sebaliknya, ikan cupang tidak boleh dipelihara berkelompok (terutama jantan). Mereka bisa bertarung.


4. Landak Mini Indonesia (Hystrix javanica)

  • Asal: Jawa, Bali
  • Keunikan: Lucu, unik, jarang dimiliki
  • Perawatan: Makan buah, sayur, dan pelet khusus
  • Kebutuhan: Kandang besar, hangat, bersih
  • Cocok untuk: Pecinta hewan unik, keluarga

Anda harus membeli landak dari peternakan resmi. Selain itu, Anda perlu mengurus izin dari BKSDA agar pemeliharaan legal.

Terlebih lagi, landak mini butuh suhu hangat. Jadi, pastikan kandangnya tidak terkena angin langsung.

Akhirnya, banyak pemilik yang bilang landak mini sangat lucu saat makan atau berguling.


5. Kucing Kampung (Kucing Lokal Indonesia)

  • Asal: Seluruh Indonesia
  • Keunikan: Lincah, gesit, imunitas tinggi
  • Perawatan: Makanan kucing, vaksin, grooming ringan
  • Kelebihan: Cepat beradaptasi, ramah anak, penjaga rumah alami
  • Cocok untuk: Semua usia, keluarga, rumah besar/kecil

Anda bisa mengadopsi kucing kampung dari penampungan. Selain itu, mereka lebih tahan penyakit dibanding kucing ras.

Sebenarnya, kucing kampung punya karakter yang kuat. Mereka mandiri, tapi tetap setia.

Tidak hanya itu, mereka bisa membantu mengusir tikus. Bahkan, banyak yang jadi penjaga rumah alami.


6. Tupai Mini (Tupai Jawa / Callosciurus)

  • Asal: Hutan Jawa dan Bali
  • Keunikan: Lucu, aktif, lucu saat makan
  • Perawatan: Makan buah, kacang, sayuran
  • Kebutuhan: Kandang besar dengan tangga dan mainan
  • Cocok untuk: Pecinta hewan aktif, anak-anak (dengan pengawasan)

Anda harus memastikan tupai berasal dari peternakan, bukan tangkapan liar. Selain itu, kandangnya harus kuat karena tupai sangat lincah.

Padahal, tupai mini butuh stimulasi fisik setiap hari. Anda bisa beri mainan atau rintangan kecil.

Sebaliknya, jika dirawat dengan baik, tupai bisa menjadi hewan peliharaan yang lucu dan menghibur.


7. Ayam Hias Lokal (Ayam Ketawa, Ayam Bekisar, Ayam Cemani)

  • Asal: Sumatera, Jawa, Sulawesi
  • Keunikan: Suara unik, bulu indah, eksotis
  • Perawatan: Pagi hari berjemur, makan pelet + biji-bijian
  • Cocok untuk: Hobi, kontes, edukasi anak

Anda bisa memelihara ayam ketawa karena suaranya yang khas. Bahkan, suaranya mirip orang tertawa — jadi sering jadi hiburan keluarga.

Tidak hanya itu, ayam cemani yang hitam seluruhnya juga jadi primadona karena kelangkaannya.

Terlebih lagi, ayam lokal bisa jadi media edukasi anak tentang peternakan dan alam.


Tips Merawat Hewan Lokal dengan Baik

  1. Pastikan legalitas → cek izin dari BKSDA atau peternakan resmi
  2. Berikan makanan alami → hindari pakan instan berlebihan
  3. Jaga kebersihan kandang → cegah penyakit
  4. Bawa ke dokter hewan spesialis → jika tersedia
  5. Libatkan anak-anak dalam perawatan → ajarkan tanggung jawab
  6. Jangan lepaskan ke alam liar → bisa mengganggu ekosistem

Anda harus konsisten merawat hewan peliharaan Anda. Karena mereka bukan mainan, melainkan makhluk hidup yang butuh kasih sayang.

Sebenarnya, merawat hewan lokal juga melatih empati dan tanggung jawab. Terlebih lagi, anak-anak akan belajar nilai-nilai itu sejak dini.


Mitos dan Fakta tentang Hewan Lokal

Hewan lokal tidak lucu Banyak yang lucu, unik, dan menggemaskan
Harus tangkap dari hutan Bisa dibeli dari peternakan legal
Tidak bisa dilatih Bisa! Burung, kucing, bahkan landak bisa dilatih
Tidak eksotis Justru lebih eksotis karena langka dan khas Indonesia

Padahal, banyak hewan lokal yang lebih unggul dari segi ketahanan dan adaptasi.


Tren Memelihara Hewan Asli Indonesia 2025

  • Pet Adoption Lokal → lebih banyak orang adopsi kucing kampung atau hewan dari penampungan
  • Edukasi Anak via Hewan Lokal → sekolah & orang tua gunakan hewan lokal sebagai media belajar
  • Pet Influencer Lokal → kucing kampung, ikan cupang, atau landak jadi seleb di TikTok
  • Konservasi Rumahan → memelihara hewan langka dari peternakan legal untuk dukung populasi
  • Desain Kandang Estetik → kandang burung atau akuarium jadi bagian dekorasi rumah

Dengan demikian, tren ini tidak hanya soal gaya, tapi juga kesadaran lingkungan dan budaya lokal.


Penutup: Cintai Hewan Lokal, Lestarikan Alam Nusantara

Hewan peliharaan asli indonesia bukan pilihan kedua — mereka adalah warisan alam yang patut kita jaga dan banggakan.

Dengan memelihara mereka secara bertanggung jawab, kita tidak hanya mendapat teman setia, tapi juga turut serta dalam pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.

Jadi, sebelum membeli hewan impor, pertimbangkan dulu hewan lokal.
Karena yang paling setia, yang paling kuat, dan yang paling Indonesia —
sudah ada di sekitar kita.

Akhirnya, dengan kesadaran dan tindakan nyata, kita bisa membuat perbedaan.
Satu hewan peliharaan lokal, satu langkah untuk menyelamatkan alam Nusantara.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Eco Branding: Membangun Citra Bisnis lewat Kampanye Pelestarian Alam Previous post Eco Branding: Membangun Citra Bisnis lewat Kampanye Pelestarian Alam
Liburan Edukatif: 7 Wisata Flora dan Fauna Nusantara untuk Keluarga Next post Liburan Edukatif: 7 Wisata Flora dan Fauna Nusantara untuk Keluarga