Produk Ramah Lingkungan yang Laris di E-commerce 2025: Dari Sabun Alami sampai Tas Anyaman Bambu

Produk Ramah Lingkungan yang Laris di E-commerce 2025: Dari Sabun Alami sampai Tas Anyaman Bambu

Read Time:8 Minute, 41 Second

Produk ramah lingkungan yang laris di e-commerce 2025 dari sabun alami sampai tas anyaman bambu menjadi fenomena besar di dunia digital. Di tengah meningkatnya kesadaran akan sampah plastik, perubahan iklim, dan eksploitasi alam, konsumen muda kini memilih produk yang tidak hanya berkualitas, tapi juga berdampak positif bagi lingkungan. Bukan sekadar tren — tapi pergeseran paradigma dalam cara orang berbelanja.

Faktanya, menurut Katadata dan DataReportal 2025, penjualan produk ramah lingkungan di Shopee, Tokopedia, dan TikTok Shop naik 60% dalam 2 tahun terakhir, dengan kontribusi terbesar dari UMKM lokal yang menjual barang dari bahan alami, daur ulang, dan berkelanjutan. Produk seperti sabun alami, sedotan bambu, tas anyaman, dan botol isi ulang kini jadi best seller di kategori lifestyle dan home & living.

Oleh karena itu, artikel ini akan membahas:

  • Kenapa produk hijau makin laris
  • Tren konsumen muda

10 produk terlaris di marketplace

  • Faktor keberhasilan penjual hijau
  • Peluang UMKM lokal
  • Tantangan dan solusi
  • Panduan bagi pembeli & penjual

Semua dibuat untuk membantu kamu memahami tren besar ini dan memanfaatkannya — baik sebagai konsumen bijak maupun pelaku UMKM hijau.


Kenapa Produk Ramah Lingkungan Makin Laris di E-commerce 2025?

Beberapa alasan utama:

  • Kesadaran lingkungan meningkat → Gen Z dan milenial peduli terhadap jejak karbon
  • Media sosial mempercepat edukasi → konten “zero waste”, “plastic free”, “upcycling” viral
  • UMKM lokal makin inovatif → banyak produk unik dari bahan alami
  • Marketplace mendukung → Shopee & Tokopedia punya kategori “Green Products”
  • Harga produk hijau makin terjangkau → tidak lagi eksklusif

Sebenarnya, belanja hijau bukan lagi pilihan elit — tapi gaya hidup yang bisa diakses semua kalangan.
Tentu saja, konsumen kini ingin tahu asal usul produk, bahan, dan dampaknya.

Terlebih lagi, banyak pembeli memilih produk hijau karena kualitasnya lebih tahan lama.
Akhirnya, mereka menghemat uang jangka panjang.
Karena itu, tren ini bukan hanya moral — tapi juga ekonomi.

Padahal, dulu produk ramah lingkungan dianggap mahal dan sulit ditemukan.
Namun sekarang, cukup buka aplikasi, satu klik, produk hijau langsung sampai di rumah.
Dengan demikian, aksesibilitas menjadi kunci pertumbuhan tren ini.


Tren Konsumen Muda: Belanja yang Bukan Hanya untuk Diri Sendiri

Konsumen muda (18–35 tahun) kini belanja dengan prinsip:

PRINSIP PENJELASAN
“Buy Less, Choose Well” Lebih sedikit barang, tapi berkualitas dan bermakna
Transparansi Bahan & Proses Minta info: dari mana bahan baku, siapa pembuatnya
Dukung UMKM Lokal Pilih produk buatan desa, bukan impor massal
Kemasan Minimalis & Daur Ulang Tolak plastik berlebihan, pilih kemasan kertas atau kain
Storytelling yang Autentik Suka produk dengan cerita: “dibuat oleh ibu-ibu di pedesaan”

Sebenarnya, konsumen muda tidak hanya beli produk — tapi nilai di baliknya.
Tidak hanya itu, mereka rela bayar sedikit lebih mahal untuk yang lebih etis.
Karena itu, brand yang jujur dan transparan punya keunggulan kompetitif.

Terlebih lagi, banyak yang membagikan pembelian hijau di media sosial.
Akhirnya, mereka jadi duta alam tanpa sadar.
Dengan demikian, tren ini menyebar secara organik.

Padahal, dulu belanja dianggap sebagai aktivitas konsumtif.
Namun kini, banyak anak muda yang melihat belanja sebagai bentuk aksi sosial dan lingkungan.
Karena itu, pergeseran mindset ini sangat penting untuk masa depan.


10 Produk Ramah Lingkungan yang Laris di Shopee, Tokopedia & TikTok Shop 2025

1. Sabun Alami dari Minyak Kelapa & Ekstrak Tumbuhan

Penjual menggunakan bahan alami tanpa SLS, parfum kimia, atau plastik.
Kemasannya dari kertas daur ulang atau botol kaca.
Harga: Rp 25.000–60.000
Rating: 4.9/5 (10.000+ ulasan)

Sebenarnya, sabun alami laris karena cocok untuk kulit sensitif.
Tentu saja, banyak yang alergi terhadap sabun kimia.
Karena itu, produk ini jadi solusi nyata.

Terlebih lagi, harganya terjangkau dan tahan lama.
Akhirnya, konsumen merasa hemat.
Dengan demikian, kualitas dan harga jadi alasan utama pembelian.


2. Tas Anyaman Bambu & Pandan

Tas ini terbuat dari bambu, pandan, mendong, atau rotan dari desa pengrajin.
Desainnya estetik dan bisa dipakai sehari-hari.
Harga: Rp 150.000–400.000
Rating: 4.8/5

Sebenarnya, tas anyaman laris karena unik dan tahan lama.
Tidak hanya itu, setiap tas punya ciri khas karena dibuat tangan.
Karena itu, pembeli merasa punya barang eksklusif.

Terlebih lagi, pembelian tas ini mendukung ekonomi desa.
Akhirnya, konsumen merasa ikut berkontribusi.
Dengan demikian, nilai sosial jadi daya tarik tambahan.


3. Botol Minum Isi Ulang Stainless Steel

Botol ini terbuat dari stainless food-grade, tidak bocor, dan tahan panas/dingin hingga 12 jam.
Harga: Rp 75.000–150.000
Rating: 4.9/5 (50.000+ terjual)

Sebenarnya, botol ini jadi solusi praktis ganti plastik sekali pakai.
Tentu saja, banyak yang ingin kurangi sampah.
Karena itu, botol ini jadi wajib punya.

Terlebih lagi, desainnya modern dan warnanya menarik.
Akhirnya, anak muda suka memakainya ke kampus atau kantor.
Dengan demikian, fungsi dan gaya jadi satu.


4. Sedotan Bambu & Logam dengan Kantong Kain

Sedotan ini terbuat dari bambu alami atau stainless steel, dilengkapi sikat pembersih.
Harga: Rp 20.000–45.000
Rating: 4.8/5

Sebenarnya, sedotan hijau laris karena bisa dipakai berkali-kali.
Tidak hanya itu, bentuknya lucu dan estetik.
Karena itu, banyak yang koleksi beberapa warna.

Terlebih lagi, harganya sangat terjangkau.
Akhirnya, siapa pun bisa ikut serta.
Dengan demikian, produk ini benar-benar inklusif.


5. Tempat Makan & Sendok Sendiri (Tiffin Box)

Produk ini terbuat dari stainless atau bambu, model multi-layer, ringkas.
Harga: Rp 80.000–200.000
Rating: 4.7/5

Sebenarnya, tiffin box laris karena praktis untuk bawa bekal.
Tentu saja, banyak yang ingin hindari makanan kemasan.
Karena itu, produk ini jadi solusi sehat dan ramah lingkungan.

Terlebih lagi, bisa dicuci dan dipakai puluhan kali.
Akhirnya, lebih hemat daripada beli kotak plastik setiap hari.
Dengan demikian, investasi jangka panjang.


6. Lilin Aromaterapi dari Lilin Lebah & Minyak Esensial

Lilin ini 100% beeswax dengan sumbu katun, aroma alami seperti lavender dan citrus.
Harga: Rp 50.000–120.000
Rating: 4.9/5

Sebenarnya, lilin lebah laris karena tidak beracun dan menyehatkan.
Tidak hanya itu, baunya menenangkan, cocok untuk relaksasi.
Karena itu, banyak yang pakai untuk meditasi atau tidur.

Terlebih lagi, cahayanya lembut dan alami.
Akhirnya, menciptakan suasana healing di rumah.
Dengan demikian, produk ini menyentuh aspek emosional.


7. Pembalut Kain Organik

Terbuat dari katun organik, bisa dicuci dan dipakai ulang.
Harga: Rp 60.000–150.000 (set isi 3–5)
Rating: 4.8/5

Sebenarnya, pembalut kain laris karena lebih sehat dan ramah lingkungan.
Tentu saja, banyak yang alergi terhadap bahan sintetis.
Karena itu, produk ini jadi alternatif alami.

Terlebih lagi, bisa dipakai hingga 2 tahun.
Akhirnya, jauh lebih hemat.
Dengan demikian, manfaatnya jangka panjang.


8. Kantong Belanja Kain Reusable

Terbuat dari kain perca, katun, atau tenun lokal, desain lucu dan bisa dilipat kecil.
Harga: Rp 25.000–75.000
Rating: 4.7/5

Sebenarnya, kantong kain laris karena bisa ganti kantong plastik.
Tidak hanya itu, bisa jadi aksesoris fashion.
Karena itu, pembeli merasa gaya dan bijak.

Terlebih lagi, banyak yang membeli untuk hadiah.
Akhirnya, produk ini jadi simbol kesadaran lingkungan.
Dengan demikian, nilainya lebih dari sekadar fungsi.


9. Produk Perawatan Rambut Tanpa Plastik (Shampoo Bar)

Bentuk padat, tanpa botol plastik, bahan alami, vegan, cruelty-free.
Harga: Rp 40.000–90.000
Rating: 4.8/5

Sebenarnya, shampoo bar laris karena zero waste dan tahan lama.
Tentu saja, mudah dibawa saat traveling.
Karena itu, praktis dan ramah lingkungan.

Terlebih lagi, banyak yang puas dengan hasilnya.
Akhirnya, word of mouth membuatnya makin populer.
Dengan demikian, kepuasan pengguna jadi kunci viralnya.


10. Mainan Kayu Edukatif untuk Anak

Terbuat dari kayu jati atau sengon, cat non-toxic, jenis puzzle, bentuk hewan, abjad.
Harga: Rp 75.000–200.000
Rating: 4.9/5

Sebenarnya, mainan kayu laris karena aman dan edukatif.
Tidak hanya itu, lebih tahan lama daripada plastik.
Karena itu, orang tua merasa investasi ini bermakna.

Terlebih lagi, banyak yang membeli untuk hadiah ulang tahun.
Akhirnya, produk ini jadi simbol parenting bijak.
Dengan demikian, nilai emosionalnya sangat tinggi.


Faktor Keberhasilan Produk Hijau di Marketplace

FAKTOR PENJELASAN
Foto Produk Estetik & Natural Warna earth tone, background alam
Deskripsi Jujur & Detail Sebutkan bahan, proses, dan dampak lingkungan
Testimoni & Ulasan Asli Konsumen percaya pada pengalaman nyata
Kemasan Ramah Lingkungan Kertas daur ulang, stiker kompos, tanpa plastik
Cerita di Balik Produk “Dibuat oleh ibu-ibu di Desa Ciptagelar”
Harga Kompetitif & Ongkir Terjangkau Bisa jadi faktor penentu pembelian

Sebenarnya, produk hijau yang laris bukan yang paling murah — tapi yang paling autentik dan transparan.
Tidak hanya itu, storytelling yang kuat bisa jadi pembeda.

Terlebih lagi, konsumen kini bisa membedakan mana yang asli dan mana yang “greenwashing”.
Akhirnya, kejujuran jadi aset terbesar.
Dengan demikian, integritas lebih penting dari iklan mahal.


Peluang UMKM Lokal dalam Ekonomi Hijau Digital

PELUANG PENJELASAN
Jangkauan Nasional via Marketplace Bisa jual ke seluruh Indonesia
Dukungan Program Pemerintah KUR, pelatihan digital, sertifikasi halal & organik
Kolaborasi dengan Influencer Bisa viral dengan biaya rendah
Ekspor Produk Hijau Banyak buyer internasional cari produk alami Indonesia
Pemberdayaan Perempuan & Desa Banyak UMKM hijau dikelola ibu-ibu desa

Sebenarnya, ekonomi hijau adalah peluang emas bagi UMKM lokal.
Tidak hanya itu, mereka bisa bersaing dengan brand besar melalui keunikan dan keaslian.
Karena itu, masa depan bisnis Indonesia ada di tangan UMKM hijau.

Terlebih lagi, banyak desa kini bangkit lewat produk alami.
Akhirnya, pariwisata dan ekonomi lokal tumbuh bersamaan.
Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat meningkat.


Tantangan dan Solusi bagi Penjual Produk Ramah Lingkungan

TANTANGAN SOLUSI
Harga bahan baku alami lebih mahal Gunakan bahan lokal, beli grosir, kolaborasi desa
Konsumen ragu kualitasnya Tunjukkan ulasan, video proses, sertifikasi
Logistik & kemasan ramah lingkungan mahal Gunakan kemasan daur ulang, negosiasi dengan jasa kirim
Banyak produk palsu atau “greenwashing” Tunjukkan keaslian, gunakan sertifikasi resmi
Minim edukasi digital Ikut pelatihan UMKM digital dari pemerintah atau marketplace

Sebenarnya, tantangan bisa diatasi dengan kreativitas dan kolaborasi.
Tentu saja, komunitas UMKM hijau bisa saling dukung.
Karena itu, jangan menyerah — terus inovasi dan berkembang.

Terlebih lagi, banyak platform kini menyediakan edukasi gratis.
Akhirnya, pengetahuan bukan lagi hambatan.
Dengan demikian, siapa pun bisa memulai bisnis hijau.


Penutup: Belanja Bukan Hanya Transaksi, Tapi Pilihan untuk Bumi

Produk ramah lingkungan yang laris di e-commerce 2025 dari sabun alami sampai tas anyaman bambu bukan sekadar tren belanja — tapi gerakan kolektif untuk menyelamatkan bumi.

Kamu tidak perlu jadi aktivis lingkungan untuk berkontribusi.
Cukup beli sabun alami, gunakan botol isi ulang, atau dukung pengrajin bambu.

Karena pada akhirnya,
setiap rupiah yang kamu keluarkan adalah suara untuk dunia seperti apa yang kamu inginkan.

Akhirnya, dengan satu keputusan:
👉 Beli tas dari anyaman bambu
👉 Ganti sedotan plastik dengan sedotan logam
👉 Pilih UMKM lokal daripada produk impor

Kamu bisa menjadi bagian dari revolusi konsumsi yang lebih bijak dan berkelanjutan.

Jadi,
jangan hanya belanja.
Pilih.
Dukung.
Dan ubah dunia dari keranjang belanja-mu.

Karena perubahan besar dimulai dari pilihan kecil yang konsisten.

Sebenarnya, alam tidak butuh kita.
Tentu saja, kita yang butuh alam untuk bertahan hidup.
Dengan demikian, menjaganya adalah bentuk rasa syukur tertinggi.

Padahal, satu generasi yang peduli bisa mengubah masa depan.
Akhirnya, setiap pembelian hijau adalah investasi di masa depan.
Karena itu, mulailah dari dirimu — dari satu klik di marketplace.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Berjualan Bibit Tanaman Langka Secara Online: Legalitas & Etika Pelestarian Previous post Berjualan Bibit Tanaman Langka Secara Online: Legalitas dan Etika Pelestarian